Selasa, September 08, 2009

:: Gemblong Goreng ::

Gemblong goreng, berbahan dasar ketela pohon hasil dari tanaman petani dari desa di sekitar wilayah Bandungan. Dari nilai ekonomis ketela pohon tidaklah semahal alpukat atau kelengkeng, tetapi dengan diolah sedemikian rupa akan menghasilkan rasa yang lezaat. Ketika kita menggigit ujungnya disitulah kita akan dibawa terbang oleh rasa gurih berpadu rasa manis, seketika itu juga kebul panas akan keluar dari gigitan anda, begitulah penggambaran dari teman saya ketika pertama kali mencicipi gemblong goreng khas Bandungan.
Entah siapa penemu gemblong goreng ini, sayapun tidak menemukan siapa penemu gemblong goreng ini ketika mencari di internet dan wikipedia, keberadaan gemblong goreng ini pun tidak pernah ada yang tahu pasti kapan mulai dinikmati oleh penduduk Bandungan. Sayapun mencoba melakukan penelusuran dengan mewancarai orang tua disekitar Bandungan, wawancara pertama kepada Bu Sarwiyah(52) yang merupakan penjual gemblong goreng di Bandungan, dia berkata " Ngapunten mas kulo niki mboten gnertos, kulo lahir nggih sampun wonten " begitu ungkapan dia, kalau kita melihat ke belakang umur belaiau saat ini 42 tahun, berarti kira-kira tahun 1958 gemblong sudah ada di Bandungan. Kemudian saya mencari sumber lain adalah nenek saya yang sudah berusia 74 tahun dimana belaiu mengalami 3 jaman ungkapnya,jaman londho, heiho dan merdeka. Disaat beliau sudah mudengpanganan diwaktu itu pula beliau sudah memakan gemblong goreng sebagai pengganti beras yang hampir tidak ada gemblong merupakan makanan pokok selain gaplek dan jagung, berarti ketika Indonesia belum merdeka sudah ada gemblong di Bandungan.
" Lha cocok karo hawane ki Mas, adem-adem ndahare gemblong "
Lain daerah lain pula cara penyajian dan bentuk gemblongnya, ada yang disajikan dengan bentuk lonjong, bulat, oval dan lain-lain. Adapula yang cara menikmatinya dimakan mentah ditaburi gula bahkan ada yang dibakar. Kita dapat menemukan lebih dari ratusan variasi gemblong di Negeri ini, namun bahan dasarnya tetap sama dari ketela. Ada baiknya kita mematenkan hal cipta atas gemblong ini sebelum dipatenkan oleh negara tetangga Malingsia yang senang main claim!hehehe..
Bila anda sedang berada di Bandungan tidak sulit untuk menemukan penjual gemblong, bila anda dari arah Kota Semarang maka ketika anda sudah sampai di Bandungan disepanjang jalan menuju pasar sayur disitulah anda bisa menemukan gemblong goreng, dengan hanya lima ratus rupiah saja anda bisa merasakan sensasi gemblong goreng. Seorang wisatawan domestik yang membeli gemblong goreng bertutur kepada saya, "Lha cocok karo hawane ki Mas, adem-adem ndahare gemblong" begitu kata dia. Memang hawa dingin di Bandungan akan menambah rasa nikmat gemblong goreng yang hangat.

Selamat Mencoba...

4 komentar:

  1. aku cah bandungan sali mas.. wah pancep mantep tenan gemblong gorenge... dipangan sore2 mendah... o yo ono sing ces neh, nggone cedak kalipanjang sepanjang jalan ke desa praguman.. la pas di samping jembatan ada warung sederhana, sejuk, asri jualan gemblong kui... wes poko'e mantep markentep..

    BalasHapus
  2. waktu dulu masih kuliah di sala3 sering maen ke bandungan, suka liat pasarnya, daerahnya dingin sejuk,bnyk sayur2 segar. Dan nda ketinggalan pasti selalu beli gemblong.......anget2 masih renyah....+ manis.....enak dah....
    nyam....jd pengen makan gemblong lagi....
    ^_^

    BalasHapus
  3. adhem2 neng pasar bandungan tuku gemblong dadi angett...

    BalasHapus
  4. klo ku pgen bwat mknan tradisional yg bsa di angkt mjdi mknan khas Bandungan... tpi lom ktemu prodaknya.

    from ank bandungan.

    BalasHapus